BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadaan gizi dan kesehatan
masyarakat tergantung pada tingkat konsumsi, Dewasa ini Indonesia menghadapi
masalah gizi ganda, yakni masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah
gizi kurang umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan,
kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi), kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan, dan adanya daerah miskin gizi
(iodium). Sebaliknya masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada
lapisan masyarakat tertentu yang disertai dengan minimnya pengetahuan tentang
gizi, menu seimbang, dan kesehatan. Dengan demikian, sebaiknya masyarakat
meningkatkan perhatian terhadap kesehatan guna mencegah terjadinya gizi salah
(malnutrisi) dan risiko untuk menjadi kurang gizi.
Tingginya angka kematian
ini juga dampak dari kekurangan gizi pada penduduk. Mulai dari bayi dilahirkan,
masalahnya sudah mulai muncul, yaitu dengan banyaknya bayi lahir dengan berat
badan rendah (BBLR<2.5 Kg). Masalah ini berlanjut dengan tingginya masalah
gizi kurang pada balita, anak usia sekolah, remaja, dewasa sampai dengan usia
lanjut.
Masalah gizi pada
hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak
dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab
timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan
penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait.
Suatu penyakit timbul karena tidak
seimbangnya berbagai faktor, baik dari sumber penyakit (agens), pejamu (host)
dan lingkungan (environment). Hal itu disebut juga dengan istilah penyebab
majemuk (multiple causation of diseases) sebagai lawan dari peiiyebab tunggal
(single causation).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gizi?
2. Apa fungsi dari gizi tersebut!
3. Bagaimana cara perbaikan status gizi?
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi gizi
seseorang?
C. Tujuan
Agar kita dapat memahami tentang definisi
gizi, memahami gizi dalam kesehatan masyarakat, dan juga mengetahui
faktor-faktor yang memengaruhi status gizi seseorang.
D. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu agar
mahasiwa dapat memehami apa dimaksud dengan gizi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Gizi
Secara etimologi, kata
“gizi” berasal dari bahasa Arab “ghidza”, yang berarti “makanan”. Menurut
dialek Mesir, “ghidza” dibaca “ghizi”.
Gizi adalah suatu
proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui
proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan
fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Gizi adalah proses makhluk
hidup menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti
(penyerapan), absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
zat-zat yang tidak digunakan.
B. Pengertian
Ilmu Gizi
Ilmu gizi didefinisikan
sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari proses pangan setelah dikonsumsi
oleh manusia, masuk ke dalam tubuh, mengalami pencernaan, absorpsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme serta pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat serta gigi
yang sehat pula.
C. Fungsi
dari Gizi
Gizi
memiliki beberapa fungsi yang berperan dalam kesehatan tubuh makhluk hidup,
yaitu:
1. Memelihara proses tubuh dalam
pertumbuhan/perkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak
2. Memperoleh energi guna melakukan kegiatan
sehari-hari
3. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai
keseimbangan air, mineral dan cairan tubuh yang lain
4. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh
terhadap berbagai penyakit (protein).
Tak satu pun jenis makanan
yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat,
tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi
anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air
Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan
tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan
sehat.
Makan makanan yang
beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beraneka ragam
yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik
kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna
makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur.
Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada
satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang
lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya
kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Makanan sumber zat tenaga
antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti
dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat
menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun
yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu.
Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta
hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.
Makanan sumber zat pengatur
adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai
vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi
organ-organ tubuh.
D. Definisi
Satatus Gizi
Status gizi adalah ekspresi
dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau dapat dikatakan
bahwa status gizi merupakan indikator baik-buruknya penyediaan makanan
sehari-hari. Adapun definisi lain menurut Suyatno, Ir. Mkes, Status gizi yaitu
Keadaan yang diakibatkan oleh status keseimbangan antara jumlah asupan
(“intake”) zat gizi dan jumlah yang dibutuhkan (“requirement”) oleh tubuh untuk
berbagai fungsi biologis: (pertumbuhan fisik, perkembangan, aktivitas,
pemeliharaan kesehatan, dan lainnya). Status gizi yang baik diperlukan untuk
mempertahankan derajat kebugaran dan kesehatan, membantu pertumbuhan bagi anak,
serta menunjang pembinaan prestasi olahragawan. Status gizi ini menjadi penting
karena merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya kesakitan atau
kematian. Status gizi yang baik pada seseorang akan berkontribusi terhadap
kesehatannya dan juga terhadap kemampuan dalam proses pemulihan kesehatan.
Status gizi juga dibutuhkan untuk mengetahui ada atau tidaknya malnutrisi pada
individu maupun masyarakat. Dengan demikian, status gizi dapat dibedakan
menjadi gizi kurang, gizi baik, dan gizi lebih.
E. Indikator Status Gizi
Indikator status gizi yaitu
tanda-tanda yang dapat memberikan gambaran tentang keadaan keseimbangan antara
asupan dan kebutuhan zat gizi oleh tubuh. Indikator status gizi umumnya secara
langsung dapat terlihat dari kondisi fisik atau kondisi luar seseorang.
Contoh: pertumbuhan fisik →
ukuran tubuh → antropometri (berat badan, tinggi badan, dan lainnya).
F.
Macam-macam zat makanan dan fungsinya :
Bahan
makanan yang dimakan manusia pada dasarnya dapat dikelompokkan 6 macam
berdasarkan zat terkandung didalamnya, yaitu :
·
KARBOHIDRAT
·
LEMAK
·
PROTEIN
·
VITAMIN
·
MINERAL
·
AIR
Zat-zat makanan tersebut memiliki 3 fungsi
yaitu :
·
Sebagai penghasil energi, yang
bersal dari karbohidrat, lemak dan protein.
·
Sebagai pembangun dan perbaikan
jaringan yang rusak, berasal dari protein, vitamin dan mineral.
·
Sebagai pelindung dan pengatur
kegiatan tubuh, berasal dari vitamin dan mineral.
·
KARBOHIDRAT
Karbohidrat
atau Hidrat arang adalah nama umum untuk bahan yang mengandung unsurKarbon(C), Hidrogen(H), Oksigen(O).
Karbohidrat tersusun oleh ketiga unsur tersebut dengan komposisi CnH2nOn.
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber panas dan energi utama dalam tubuh.
Karbohidrat yang kita konsumsi sehari-hari
dalam bentuk du macam yaitu gula dan zat tepung. Bahan makanan sumber
karbohidrat antara lain jagung, gandum, beras, umbi-umbian, dan gula. Bahan
makanan dari sumber karbohidrat, agar muda diserap maka akan mengalami proses
pencernaan baik secara mekanik atu kimiawi.
Bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dapat diketahui dengan cara menguji
bahan makanan tersebut menggunkan zat penguji. Adanya zat tepung/amilum dalam
makanan dapat diuji dengan cara menetesi bahan makanan tersebut dengan
larutan lugol dan iodine. Bila menunjukkan warna
biru sampai hitam berarti bahan makanan tersebut mengandung amilum atau zat
tepung.Sedangkan bahan makanan yang mengandung gula dapat diuji dengan larutanFehling
A dan B (warna biru). Bahan makanan yang sudah dihaluskan atau dibuat
larutan ditetesi dengan Fehling A dan B kemudian dipanaskan. Bila larutan
berubah dari warna biru menjadi warn oranye sampai merah maka baha makanan
tersebut mengandung gula.
nasi
, jagung ,umbi
·
LEMAK
Lemak
tersusun atas unsur Karbon(C), Hidrogen(H), dan Oksigen(O).
Perbedaan antara lemak dan karbohidrat adalah jumlah unsur O lebih sedikit,
sehingga saat terjadi proses oksidasi lemak akan memerlukan oksigen lebih
banyak, akibatnya energy yang dihasilkan jauh lebih banyak. Selain berfungsi
sebagai sumber energy terbesar, lemak juga berfungsi sebagai:
·
Bantalan tubuh terhadap benturan fisik
·
Isolator dari pengaruh udara dingin
·
Pelarut vitamin A, D, E, dan K
Lemak dikelompokkan menjadi dua kelompok
menurut sumbernya yaitu :
·
Lemak hewani, adalah
lemak yang berasal dari hewan. Bahan makanan yang merupakan sumber lemak hewani
antara lain telur, daging, susu, keju, dan mentega. Telur Keju
Susu Daging
·
Lemak nabati, adalah
lemak yang berasal dari tumbuhan. Bahan makanan yang merupakan sumber lemak
nabati antara lain kacang tanah, alpokat, kemiri, minyak wijen, dan biji bunga
matahari.
kacang tanah Alpokat
Dalam proses pencernaan, bahan makanan yang
mengandung lemak akan disederhanakan menjadi asam lemak dan gliserol. Bila keperluan
energy sudah tercukupi lemak akan disimpan tubuh di bawah lapisan kulit dan
sekitar organ-organ dalam.
Bahan makanan yang mengandung lemak dapat
diuji keberadaannya dengan menggunakan beberapa cara, antara lain menggunakan
kertas koran dan larutan diterjen. Bahan makanan yang akan diuji dibuat
larutan, kemudian diteteskan di kertas Koran. Bila kertas tampak transparan
berarti makanan tersebut mengandung lemak. Sedangkan dengan menggunakan
deterjen, caranya bahan makanan yang sudah dibuat larutan ditetesi larutan
deterjen kemudian dikocok-kocok. Jika terbentuk elmusi putih keruh mengambang
diatas, berarti bahan makanan tersebut mengandung lemak.
·
PROTEIN
Protein (akar
kata protos dari bahasa
Yunani yang berarti “yang paling utama”) adalah senyawa
organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer–monomerasam
amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor.
Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk
hidup dan virus.
Kebanyakan
protein merupakan enzim atau
subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau
mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendisitoskeleton.
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi,
sistem kendali dalam bentuk hormon,
sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara.
Sebagai salah satu sumber gizi,
protein berperan sebagai sumber asam
amino bagiorganisme yang
tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Keuntungan
Protein:
·
Sumber energi
·
Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
·
Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
·
Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam
sel
Protein dikelompokkan menjadi dua berdasarkan
sumbernya yaitu :
·
Protein hewani, adalah
protein yang berasal dari hewan. Bahan makanan yang merupakan sumber protein
hewani yaitu telur, ikan, dan daging. Telur Ikan
·
Protein nabati, adalah
protein yang bersal dari tumbuhan. Bahan makanan yang termasuk sumber protein
nabati yaitu kacang kedelai, kacang panjang, dan kacang hijau .
kacang
kedelai kacang panjang
Sintese
protein: Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem
pencernaan protein akan diuraikan menjadi peptid peptid yang strukturnya lebih
sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim.
Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino. Artinya kesembilan asam amino ini tidak
dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian asam amino
dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah
21 asam amino. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah
membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak
esensiil dapat disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian
mRNA hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom atau retikulum
endoplasma, disebut sebagai translasi. Kekurangan protein dapat
mengakibatkan (Kwashiorkor).
·
VITAMIN
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik
berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme.
Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor
dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Istilah “vitamin” sebenarnya
sudah tidak tepat untuk dipakai dalam pengertian biokimia karena tidak memiliki
kesamaan struktur tetapi akhirnya dipertahankan dalam konteks ilmu kesehatan
dan gizi. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya
“hidup” dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki
atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak
diketahui bahwa banyak vitamin sama sekali tidak memiliki atom N.
Vitamin dibedakan dua kelompok berdasarkan
kelarutannya yaitu:
·
Vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin
A, D, E dan K .Vitamin ini memiliki sifa dapat disimpan dan bila jumlah yag
tersedia sudah mencukupi tubuh, maka dapat disimpan lebih lama
·
Vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B
dan C. Vitamin ini bila jumlahnya melebihi kebutuhan tubuh, akan dibuang
bersama urine.
Sebagai
salah satu komponen gizi,
vitamin diperlukan memperlancar proses metabolisme tubuh, dan tidak berfungsi menghasilkan
energi. Vitamin terlibat dalam proses enzimatik. Tubuh memerlukan vitamin dalam
jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan yang sedikit itu diabaikan, akan
mengakibatkan terganggunya metabolisme di dalam tubuh kita karena fungsinya
tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Kondisi kekurang vitamin
disebut avitaminosis.
Pada
umumnya vitamin tidak dapat dibuat sendiri oleh hewan (atau manusia)
karena mereka tidak memiliki enzim untuk membentuknya, sehingga harus dipasok
dari makanan. Akan tetapi, ada beberapa vitamin yang dapat dibuat dari zat-zat
tertentu (disebut provitamin) di dalam tubuh. Contoh vitamin yang
mempunyai provitamin adalah vitamin D. Provitamin D banyak terdapat di jaringan
bawah kulit. Vitamin lain yang disintetis di dalam tubuh adalah vitamin K dan
vitamin B12. Kedua macam vitamin tersebut disintetis di dalam usus oleh
bakteri.
TABEL
FUNGSI VITAMIN, SUMBER DAN AKIBAT
Nama vitamin
|
Fungsi dalam tubuh
|
Sumber
|
Akibat defisiensi
|
A
|
·
Membantu pertumbuhan
·
Menjaga kesehatan kulit
·
Membantu penglihatansaat malam
|
Wortel, Alpokat, Susu, Keju, Telur
|
Rabun senja
|
B1
|
·
Membantu pencernaan
·
Mencegah beri-beri
·
Mencegah gangguan saraf
|
Daging segar, hati, Kuning telur, Kacang
hijau
|
Beri-beri, Kerusakan Saraf dan Jantung
|
B2
|
·
Membantu pertumbuhan
·
Menjaga kulit agar tetap sehat
·
Membantu oksidasi biologis
|
Susu, Kuning telur, Wortel, Kedelai
|
Katarak
|
B6
|
·
Membantu krja saraf
·
Menjaga kesehatan kulit
·
Membantu pembentukan sel darah merah
|
Jagung, Ikan, Daging, Telur
|
Pelagra(kerusakan kulit dan mungkin saraf
Anemia)
|
B12
|
·
Membantu pembentukan sel darah merah
·
Membantu pertumbuhan
|
Hati, Ikan, Susu
|
Sembelit, Anemia pernisiosa
|
C
|
·
Menjga tulang, gigi, dan gusi
·
Mencegah skorbut
|
Jeruk, Arbei, Cabe rawit hijau, Kentang
|
Sariawan
|
D
|
·
Mengatur kadar zat kapur
·
Memperbesar penyerapan zat kapur
|
Minyak ikan, Kuning telur, Mentega, Susu
|
Rakitis
|
E
|
·
Mencegah kemandulan
·
Mencegah pendarahan
·
Mencegah keguguran
|
Kecambah, Kuning telur, MInyak kelapa
|
Tidak ada penyakit defisiensi yang
diketahui pada manusia
|
K
|
·
Membantu pembekuan darah
·
Merangsang pembentukan protrombin dalam
hati
|
Sayuran hijau, Kedelai, Susu, Kacang
|
Darah sukar membeku
|
·
MINERAL
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk
melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi
kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur
murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan
bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang
mempelajari mineral disebut mineralogi.
TABEL
MACAM MINERAL, FUNGSI DAN SUMBERNYA
Nama mineral
|
Fungsi
|
Sumber
|
Akibat defisiensi
|
Kalsium (Ca)
|
-Membantu proses pembekuan darah
-Bersama magnesium
membentuk tulang
|
Susu, telur, sayuran, ikan
|
Rakhitis dan osteoporosis
|
Phospor (P)
|
-Bersama kalsium membentuk gigi
-Bahan pembentuk tulang
|
Telur, daging, susu, ikan
|
|
Besi (Fe)
|
-Untuk pembentukan hemoglobin
|
Sayuran, biji berkulit, hati
|
Anemia
|
Yodium (I)
|
-Pembentukan hormone teroksin
|
Ikan laut, tiram, kerang
|
Pembesaran kelenjar gondok
|
Flour (F)
|
-Mencegah kerusakan gigi dan gusi
|
Susu, sayuran
|
Kerusakan gigi
|
Kalium (K)
|
-Membantu kontraksi otot
|
Susu, daging, ikan
|
|
Natrium (Na)
|
-Membantu kontraksi otot
|
Garam, susu, daging
|
|
Belerang (S)
|
-Membentuk rambut dan kuku
|
Susu, daging, ikan
|
·
AIR
Air adalah zat atau materi
atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat
ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan
bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi.
Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di
kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan,
hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam
obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui
penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata
air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di
banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi,
sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan
planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud
padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang
secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.
Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air,
monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah
memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni
Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
Molekul air dapat diuraikan
menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinya arus listrik. Proses ini
disebut elektrolisis air. Pada katoda, dua molekul air bereaksi dengan
menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidrokida (OH-).
Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen
(O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katoda. Ion H+ dan OH-
mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi
keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut.
2H2O(l) 2H2(g)+O2(g)
Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari
reaksi ini membentuk gelembung pada elektroda dan dapat Dikumpulkan. Prinsip
ini kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan hidrogen dan hidrogen peroksida
(H2O2) yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan hidrogen.
G. Akibat
yang Ditimbulkan karena Gizi Salah (Malnutrisi)
Gizi salah berpengaruh
negatif terhadap perkembangan mental, perkembangan fisik, produktivitas, dan
kesanggupan kerja manusia. Gizi salah yang diderita pada masa periode dalam
kandungan dan periode anak-anak, menghambat kecerdasan anak. Anak yang menderita
gizi salah tingkat berat mempunyai otak yang lebih kecil daripada ukuran otak
rata-rata dan mempunyai sel otak yang kapasitasnya 15%-20% lebih rendah
dibandingkan dengan anak yang bergizi baik. Studi di beberapa negara
menunjukkan bahwa anak yang pernah menderita gizi salah, hasil tes mentalnya
kurang bila dibandingkan dengan hasil tes mental anak lain yang bergizi baik.
Anak yang menderita gizi salah mengalami kelelahan mental serta fisik, dan
dengan demikian mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi di dalam kelas, dan
seringkali ia tersisihkan dari kehidupan sekitarnya.
Anak yang berasal dari
keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah telah diteliti memiliki
persentase di bawah ukuran normal bagi tinggi dan berat badan anak sehat.
Sedangkan hubungan antara zat gizi dan produktivitas kerja telah dikenal baik
sejak satu abad yang lalu oleh orang-orang yang mempunyai budak belian yang
melihat bahwa gizilah berarti penurunan nilai modal. Produktivitas pekerja yang
disiksa atau mendapat tekanan akan memberikan hasil yang lebih rendah bila
dibandingkan dengan keadaan yang diurus dengan baik, dalam artian diberikan
makanan yang bergizi cukup baik.
Gizi salah merupakan
sebab-sebab penting yang berhubungan dengan tingginya angka kematian di antara
orang dewasa meskipun tidak begitu mencolok bila dibandingkan dengan angka
kematian di antara anak-anak yang masih muda. Dampak relatif yang ditimbulkan
oleh gizi salah ialah melemahkan daya tahan tehadap penyakit yang biasanya
tidak mematikan dan perbaikan gizi adalah suatu faktor utama yang membantu
meningkatkan daya tahan terhadap penyakit. Status gizi juga berhubungan
langsung dengan lamanya waktu yang diperlukan untuk penyembuhan setelah
menderita infeksi, luka, dan operasi yang berat.
H. Cara
Perbaikan Status Gizi
Pengaturan makanan adalah
upaya untuk meningkatkan status gizi, antara lain menambah berat badan dan
meningkatkan kadar Hb. Berikut adalah pengaturan makanan yang bertujuan untuk
meningkatkan status gizi:
1.
Kebutuhan energi dan zat gizi ditentukan
menurut umur, berat badan, jenis kelamin, dan aktivitas.
2.
Susunan menu seimbang yang berasal dari
beraneka ragam bahan makanan, vitamin, dan mineral sesuai dengan kebutuhan.
3.
Menu disesuaikan dengan pola makan.
4.
Peningkatan kadar Hb dilakukan dengan
pemberian makanan sumber zat besi yang berasal dari bahan makanan hewani karena
lebih banyak diserap oleh tubuh daripada sumber makanan nabati.
5.
Selain meningkatkan konsumsi makanan kaya zat
besi, juga perlu menambah makanan yang banyak mengandung vitamin C, seperti
pepaya, jeruk, nanas, pisang hijau, sawo kecik, sukun, dll.
I. Penanggulangan
Masalah Gizi
Seperti yang telah kita
ketahui, masalah gizi yang salah kian marak di negara kita. Dengan demikian
diperlukan penanggulangan guna memperbaiki gizi masyarakat Indonesia. Berikut ini
cara-cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi gizi salah, baik gizi kurang
maupun gizi lebih.
1. Penanggulangan Masalah Gizi Kurang
Ø Upaya pemenuhan persediaan pangan nasional
terutama melalui peningkatan produksi beraneka ragam pangan;
Ø Peningkatan usaha perbaikan gizi keluarga
(UPGK) yng diarahkan pada pemberdayaan keluarga untuk meningkatkan ketahanan
pangan tingkat rumah tangga;
Ø Peningkatan upaya pelayanan gizi terpadu dan
sistem rujukan dimulai dari tingkat Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), hingga
Puskesmas dan Rumah Sakit;
Ø Peningkatan upaya keamanan pangan dan gizi
melalui Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG);
Ø Peningkatan komunikasi, informasi, dan
edukasi di bidang pangan dan gizi masyarakat;
Ø Peningkatan teknologi pangan untuk
mengembangkan berbagai produk pangan yang bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat luas;
Ø Intervensi langsung kepada sasaran melalui
pemberian makanan tambahan (PMT), distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi,
tablet dan sirup besi serta kapsul minyak beriodium;
Ø Peningkatan kesehatan lingkungan;
Ø Upaya fortifikasi bahan pangan dengan
vitamin A, Iodium, dan Zat Besi;
Ø Upaya pengawasan makanan dan minuman;
Ø Upaya penelitian dan pengembangan pangan dan
gizi.
2. Penangulangan Masalah Gizi Lebih
Status gizi adalah Ekspresi
dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari
nutriture dalam bentuk variabel tertentu, contoh gondok endemik merupakan
keadaaan tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran yodium dalam tubuh.
Macam-macam penilaian status gizi:
a. Penilaian status gizi secara langsung
Penilaian status gizi
secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri,
klinis, dan biokimia.
1. Antropometri
a) Pengertian
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh
manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan
dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari
berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
b) Penggunaan
Antropometri secara umum digunakan untuk
melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini
terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak,
otot dan jumlah air dalam tubuh.
c) Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Max Index
(BMI)
Salah satu contoh penilaian ststus gizi
dengan antropometri adalah Indeks Massa Tubuh. Indeks Massa Tubuh (IMT) atau
Body Mass Index (BMI) merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau
status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan
kelebihan berat badan. Berat badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap
penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap
penyakit degeneratif. Oleh karena itu, mempertahankan berat badan normal
memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang lebih panjang.
Pedoman ini bertujuan memberikan penjelasan tentang cara-cara yang dianjurkan
untuk mencapai berat badan normal berdasarkan IMT dengan penerapan hidangan
sehari-hari yang lebih seimbang dan cara lain yang sehat.
Untuk memantau indeks masa
tubuh orang dewasa digunakan timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan.
Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa berumur > 18 tahun dan tidak dapat
diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan. Untuk
mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:
IMT =
Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas
ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut:
Kategori
|
IMT
|
Kurus
|
17,0-18,4
|
Normal
|
18,5-25,0
|
Gemuk
|
25,1-27,0
|
Obesitas
|
>25,0
|
2. Klinis
a) Pengertian
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat
penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas
perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi.
Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial tissues)
seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat
dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
b) Penggunaan
Penggunaan metode ini umumnya untuk survei
klinis secara cepat (rapid clinical surveys). Survei ini dirancang untuk
mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau
lebih zat gizi. Di samping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi
seseorang dengan melakukan pemeriksaan fifik yaitu tanda (sign) dan gejala
(Symptom) atau riwayat penyakit.
3. Biokimia
a) Pengertian
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah
pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai
macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urine,
tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.
b) Penggunaan
Metode ini digunakan untuk suata peringatan
bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak
gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih
banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.
b. Penilaian gizi secara tidak langsung
ü Survei konsumsi makanan
- Pengertian
Survei konsumsi makanan adalah metode
penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat
gizi yang dikonsumsi.
- Penggunaan
Pengumpulan data konsumsi makanan dapat
memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat,
keluarga dan individu. Survei ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan
kekurangan zat gizi.
J. Program
Perbaikan Gizi dan Kesehatan Masa Depan
Berangkat dari besarnya
masalah gizi dan kesehatan serta bervariasinya faktor penyebab masalah ini
antar wilayah, maka diperlukan program yang komprehensif dan terintegrasi baik
di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional. Jelas sekali kerja sama antar
sektor terkait menjadi penting, selain mengurangi aktivitas yang tumpang tindih
dan tidak terarah.
Berikut ini merupakan pemikiran untuk program
yang akan datang, antara lain:
· Banyak hal yang harus diperkuat untuk
melaksanakan program perbaikan gizi, mulai dari ketersediaan data dan informasi
secara periodik untuk dapat digunakan dalam perencanaan program yang benar dan
efektif. Kajian strategi program yang efisien untuk masa yang datang mutlak
diperlukan, mulai dari tingkat nasional sampai dengan kabupaten.
· Melakukan penanggulangan program perbaikan
gizi dan kesehatan yang bersifat preventif untuk jangka panjang, sementara
kuratif dapat diberikan pada kelompok masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Bentuk program efektif seperti perbaikan perilaku kesehatan dan gizi tingkat
keluarga dilakukan secara professional mulai dipikirkan, dan tentunya dengan
ketentuan atau kriteria yang spesifik lokal.
· Melakukan strategi program khusus untuk
penanggulangan kemiskinan, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan dalam
bentuk strategi pemberdayaan keluarga dan menciptakan kerja sama yang baik
dengan swasta.
· Secara bertahap melakukan peningkatan
pendidikan, strategi ini merupakan strategi jangka panjang yang dapat mengangkat
Indonesia dari berbagai masalah gizi dan kesehatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gizi adalah suatu
proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui
proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan
fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Definisi Gizi kesehatan
masyarakat merupakan penyulingan kompetensi untuk gizi kesehatan masyarakat
yang disarankan oleh para pemimpin nasional dan internasional dilapangan.
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan
keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau dapat dikatakan bahwa status
gizi merupakan indikator baik-buruknya penyediaan makanan sehari-hari
B. Saran
Untuk mencegah terjadinya
penyakit kekurangan gizi, maka kita harus menjaga kesehatan dengan cara
meningkatkan status gizi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber bahan :
Krisno, agus, DR. Dasar-dasar ilmu gizi. UMM PRESS. Malang
http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2003-permaisih-886-gizi
http://lynada.wordpress.com/prinsip-gizi-ibu-hamil/
http://dianhusadapermatasari.blogspot.com/p/prinsip-gizi-untuk-wanita-hamil.html
Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi.
EGC, Jakarta, 2005.
gizikuseimbang.blogspot.com/2009/03/gizi-seimbang-bagi-wanita-hamil.
http://dianhusadapermatasari.blogspot.com/p/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://health.kompas.com/read/2011/01/27/15343488/Gizi.Seimbang.Pedoman.Gizi.Terbaru
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................ i
DAFTAR
ISI.......................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Latar
Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah....................................................................... 2
C. Tujuan.......................................................................................... 2
D. Manfaat....................................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN....................................................................... 3
A. Pengertian
Gizi............................................................................ 3
B. Pengertian
Ilmu Gizi................................................................... 3
C. Fungsi
dari Gizi........................................................................... 3
D. Definisi
Satatus Gizi................................................................... 5
E. Indikator
Status Gizi................................................................... 5
F. Macam-macam
zat makanan dan fungsinya :.............................. 6
G. Akibat
yang Ditimbulkan karena Gizi Salah (Malnutrisi)........... 15
H. Cara
Perbaikan Status Gizi.......................................................... 16
I. Penanggulangan
Masalah Gizi.................................................... 16
J. Program
Perbaikan Gizi dan Kesehatan Masa Depan................. 20
BAB
III PENUTUP............................................................................... 22
A. Kesimpulan.................................................................................. 22
B. Saran............................................................................................ 22
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................. 23
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan karunianya penulis telah dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “GIZI” Selawat beriring salam penulis kirimkan
kepada junjungan Alam Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau
sekalian.
Dalam penyelesaian penulisa makalah ini, penulis mendapat bimbingan, arahan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-sebesarnya.
Segala usaha telah dilakukan untuk menyempurnakan
makalah ini. Namun penulis menyadari
bahwa dalam makalah ini mungkin masih
ditemukan kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan guna perbaikan di masa yang akan
datang.
Meureudu, 22 Januari 2016
Penulis,
SITI SOROYA
GIZI
Diajukan
untuk memenuhi syarat Mata Kuliah Gizi
dan Kesehatan
Yang
diasuh oleh Drs. Mohd. Gade M.Pd
OLEH:
SITI SOROYA
NPM. 10101111083
YAYASAN PEMBANGUNAN KAMPUS JABAL
GHAFUR FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
GLE – GAPUI
SIGLI
TAHUN 2016
Bantu postingan ku juga yah lewat to tontonan doang, oke
BalasHapusMakasih intan
BalasHapusthanks intan
BalasHapus